Kec. Bojonegoro
Kab. Bojonegoro - Jawa Timur
Hari ini | : | 37 |
Kemarin | : | 23 |
Total | : | 35.768 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 3.147.127.96 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Identitas
Desa
Aparatur
Desa
Ruang
Lapor
Nama Desa | : | Mulyoagung |
Kode Desa | : | 3522152016 |
Kecamatan | : | Bojonegoro |
Kode Kecamatan | : | 352215 |
Kabupaten | : | Bojonegoro |
Kode Kabupaten | : | 3522 |
Provinsi | : | Jawa Timur |
Kode Provinsi | : | 35 |
Kode Pos | : | 62119 |
SAWIYONO
ANANG WIJANARKO
ARFIN RENDIKA
WAHYU SETIAWAN, S.Kom
FAJAR SANTOSO
YUDITA KUKUH HINDRAWAN, S.T.
NURUL HARIROH VELAWATI
085855122939
Desamulyoagungbjn@gmail.com
Layanan Pengaduan
Jl. Lettu Suyitno No. 41 Mulyoagung Bojonegoro, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro - Provinsi Jawa Timur
ARFIN RENDIKA | 08 November 2021 | 267 Kali dibuka
ARFIN RENDIKA
08 November 2021
267 Kali dibuka
TUGU SUYITNO
Tugu kecil dengan warna loreng hijau seperti pada gambar di atas didirikan sebagai penanda dan pengingat bahwa seorang pahlawan bangsa telah gugur tepat di atas titik lokasi tugu tersebut dibangun. Pahlawan tersebut bernama Lettu Suyitno, anak dari Bupati Tuban yaitu R.M.A.A. Koesoemobroto.
R.M. Suyitno lahir di Tuban pada 4 November 1925. Pendidikan militer diperolehnya dari Syodanco (Perwira PETA di Bogor). Ketika masa penjajahan Jepang, Lettu Suyitno menjabat sebagai perwira Pembela Tanah Air (PETA) di Dai Ni Daidan Tuban. Pada Era kemerdekaan, beliau pernah tergabung di Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Repbulik Indonesia (TRI), dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalyon Soeharto Res. 30 Divisi V di Tuban. Lettu Suyitno dengan jabatan perwira melakukan Operasi Batalyon 16 Brigade I Ronggolawe. Daerah operasinya tidak hanya di Bojonegoro melainkan meliputi Kabupaten Blora khusus di Cepu dan sekitarnya, juga di Kabupaten Rembang.
pada masa Agresi Militer Belanda II, saat itu tanggal 14 Januari 1949, Belanda dikabarkan berhasil menyeberangi bengawan dan menduduki desa di wilayah Glendeng dan pasukan pertahanan telah mundur. Komandan Bataloyon menggunakan sedan berangkat ke pertahanan Kaliketek. Baru sampai di wilayah tepi kota bagian tmur, Basuki Rahkmat memerintahkan untuk menghentikan kendaraan di tepi jalan. Sebab, pesawat Catalina terbang rendah menuju arah barat. Bersamaan dengan itu, sebuah peluru ditembakkan dari pesawat. Pecahan peluru mengenai Basuki Rahkmat pada pantatnya. Segera, perawatan diberikan dan diangkut ke komando bataliyon di barat alun-alun dan selanjutnya dikirim ke luar kota untuk menerima perawatan lanjutan. Sore hari setelah peristiwa tersebut, Letnan Satu (Lettu) Suyitno, berangkat menuju pertahanan di Kaliketek untuk menemui komandan pertahanan kota, Letnan Satu Bambang Sumantri. Setelah mengetahui kondisi dan situasi kota keseluruhan, maka kepada Suwolo beserta seksinya, malam hari untuk kembali menduduki Desa Glendeng.
Pada tanggal 15 Januari 1949, Belanda memang mulai melakukan pemasangan jembatan dan pemindahan pasukan dari utara ke selatan untuk mempercepat gerakan penyeberangannya. Dengan adanya jembatan, kendaraan serta peralatan berat bisa diseberangkan ke Glendeng. Dengan demikian, Bojonegoro dalam keadaan terancam dari wilayah timur. Pagi itu juga Sumantri dan Suyitno dikawal regu Haryono, serta Sersan Nurwulan bintara kelompok komando kompi berangkat menyusul Suwolo ke Glendeng. Sesampainya di Dukuh Ngangkatan, barat Glendeng, tampak di seberang, kesibukan musuh, yakni Belanda sedang mengatur konstruksi, jembatan untuk dilewati melintasi Bengawa Solo. Memanfaatkan kondisi musuh, Suyitno mengambil senapan mesin Lewis yang dibawa Harjono dan menembakkannya ke arah tentara Belanda di seberang.
Ternyata di wilayah selatan, yakni di Glendeng, Belanda telah memperkuat pertahanan dan mengamankan proses pemasangan jembatan. Sehingga, tempat Suyitno menembak, sebutir garanat meledak di dekatnya dan pecahan peluru mengenai badannya, akhirnya Suyitno gugur di tempat. Karena tembakan terus menghujani tempat jenazah Suyitno, Sumantri dan regu Harjono yang mengawal tidak bisa mengambil dan merawat jenazah. Lettu Suyitno gugur ketika menjadi komando perlawanan pada tanggal 15 Januari 1949 M (15 Rabi’ul-Awal 1368 H) di Mulyoagung.
Candrasengkala untuk mengenang gugurnya Lettu Suyitno, berdasar tahun Jawa adalah 1880, disebut Noto Putro Pejah Ngabekti yang artinya bertekad satu, berjuang dan berkorban, jiwa raga demi keluhuran/keselamatan nusa, bangsa, dan negara Republik Indonesia. Di wilayah terjadinya pertempuran dan gugurnya Lettu Suyitno itu, dijadikan nama jalan mulai Desa Mulyoagung hingga Desa Campurejo Kecamatan Kota Bojonegoro. Bahkan, sosok Lettu Suyotno juga dibuatkan patung di tengah Alun-alun menghadap ke selatan.
(sumber: Jurnaba.co, blokBojonegoro.com)
Populasi
SAWIYONO
ANANG WIJANARKO
ARFIN RENDIKA
WAHYU SETIAWAN, S.Kom
FAJAR SANTOSO
YUDITA KUKUH HINDRAWAN, S.T.
NURUL HARIROH VELAWATI
Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
Hubungi Perangkat Desa untuk mendapatkan PIN
Masuk
810 Kali dibuka
BLT DD TAHAP 6,7,8 CAIR LAGI ...
310 Kali dibuka
BST Cair Lagi, Warga Terima Bantuan Tunai 600 Ribu...
158 Kali dibuka
BPNT Cair Lagi, Masyarakat Beberapa Desa/Kelurahan Mengambil...
124 Kali dibuka
Pemerintah Desa Mulyoagung Selenggarakan Musyawarah Desa Perencanaan...
118 Kali dibuka
VAKSINASI DOSIS 2 DI MULYOAGUNG BERJALAN LANCAR...
01 September 2024
Jalan Sehat Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Desa Mulyoagung...
17 Agustus 2024
Doa Bersama untuk Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79...
24 Juli 2024
Musyawarah Desa Mulyoagung Bahas Perencanaan Pembangunan Desa...
21 Juli 2024
Workshop Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Mulyoagung...
27 Oktober 2023
Musyawarah Rencana Pembangunan Desa Mulyoagung Tahun 2024: Kolaborasi...
Belum ada agenda terdata
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Balai Desa mulyoagung |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | BALAI DESA MULYOAGUNG |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | BALAI DESA MULYOAGUNG |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Desa Mulyoagung |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Kantor Desa Mulyoagung |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | SMP Negeri 4 Bojonegoro |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 12 Juni 2023 02:20:27 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 05 September 2023 09:00:00 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 01 Oktober 2023 08:00:00 |
Tempat | Lokasi sesuai rencana kegiatan |
Waktu | 27 Oktober 2023 19:30:00 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 01 September 2024 06:00:00 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 15 September 2024 20:20:31 |
Tempat | Balai Desa Mulyoagung |
Waktu | 01 Oktober 2024 08:13:46 |
Tempat | Rumah Ketua RT |
Hari ini | : | 37 |
Kemarin | : | 23 |
Total | : | 35.768 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 3.147.127.96 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Latitude | : | -7.138388272558372 |
Longitude | : | 111.91450595855714 |
Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro - Jawa Timur
Kirim Komentar